Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Balita

Sebagian orang tua ternyata menyedot lendir atau ingus anak dengan mulutnya. Kata mereka, cara itu sudah diwarisi turun-temurun dan lebih mudah. Padahal, cara ini tidak dibenarkan, karena justru akan memindahkan kuman dari orangtua ke anak dan sebaliknya.
Fungsi lendir sendiri sebetulnya adalah untuk melindungi selaput lendir. "Namun karena virus menyerang, lendir pun jadi banyak, sehingga jadilah pilek," ujar Dr. Cita H. Murjantyo, Sp.THT dari RS International Bintaro, Jakarta. Pilek adalah reaksi berlebihan lendir yang dikeluarkan dari hidung. "Pilek sendiri terjadi karena masuknya virus yang membuat daya tahan tubuh menurun. Virus ini kemudian berkembang sampai ke glukosa selaput lendir di saluran napas. Nah, karena virus menempel, badan pun ikut bereaksi. Reaksi ini yang dinamakan lendir."
Pilek dapat menyerang anak segala umur. "Bayi usia sampai 6 bulan memang mempunyai sistem imunitas yang bagus, karena masih minum ASI. Namun, tetap harus diperhatikan, kalau kondisi bayi lemah, ya harus diberikan makanan tambahan untuk mendapatkan energi yang lebih besar


- Ketika hidung si Kecil tersumbat, pada saat tidur usahakan posisi batal lebih tinggi. Jika si Kecil mau dengan posisi agak duduk akan lebih nyaman nantinya.

- Usapkan balsem Transpulmin atau minyak kayu putih pada bagian dada, punggung dan telapak kaki agar lebih hangat dan sambil dipijat ringan(pasti si Kecil makin merasa rileks), diusahakan setelah telapak kaki diusapkan balsem bisa dipakaikan kaos kaki. Biasanya si kecil akan cepat tidur dan hidungnya lebih cepat lega.

- Usahakan posisi tidur diatur miring agar hidung yang tersumbat pada balita atau anak bisa terbuka, jadi jika hidung sebelah kanan tersumbat maka posisi tidur miring ke kiri, dan sebaliknya.

- Jika menggunakan AC, sementara atur suhu agar tidak terlalu dingin dan atur juga dengan menggunakan timer(dimatikan pada saat subuh sekitar jam 01.00 atau 02.00wib).

- Jika hidung si Kecil tersumbat, bisa dibantu dengan uap air panas yang sudah ditetesi minyak kayu putih/telon agar membantu melegakan hidung yang tersumbat, pada saat diuap bisa dibantu dengan memijat perlahan-lahan daerah T sekitar hidung. Tetapi jika Anda mempunyai alat uap si Kecil bisa diuap dengan obat inhaler yang direkomendasikan oleh dokter.

- Bersihkan hidung si Kecil dari ingus agar bisa bernapas lega, jika si Kecil belum bisa mengeluarkan sendiri maka Anda dapat menggunakan nasal aspirator/penyedot ingus bayi, tetapi sebelumnya bersihka ujung penyedot dengan kapas yang dibasahi alcohol 70% agar steril.

- Pada saat mandi gunakan air hangat dan ajak si kecil jalan-jalan pagi agar mendapatkan udara yang bersih dan terkena sinar matahari pagi.(Biasanya jika melakukan jalan-jalan pagi si Kecil akan sering bersih karena udara di pagi hari membuat tubuh khususnya hidung akan mengeluarkan kuman.) Sangat disarankan oleh dokter untuk anak yang menderita alergi (alergi yang menyebabkan bersin-bersin setiap pagi hari).

1. Menyedot ingus:
a. Gunakan penyedot ingus (nasal aspirator) khusus untuk bayi. Bentuknya serupa pipet atau pipa plastik yang lembut dengan ujung berupa karet penyedot. Dijual di apotek, dengan merek khusus untuk bayi, seperti Pigeon, Chicco, Dreambaby dan lain-lain.
b. Bersihkan bagian yang akan dimasukkan ke hidung bayi dengan cara disteril (dengan alat steril botol) atau kapas yang diolesi alkohol 70%.
c. Tenangkan bayi sebelum penyedotan dilakukan agar Anda dapat memasukkan alat dengan tepat.
d. Masukkan alat ke dalam hidung bayi, tetapi jangan terlalu dalam. Saat memasukkan penyedot, ujung karet yang berfungsi untuk menyedot harus dalam keadaan ditekan, lalu lepas perlahan saat sudah di dalam hidung. Lakukan dengan lembut, agar hidung bayi tidak teriritasi. 

2. Meneteskan NaCl atau larutan garam murni:
a. Anda bisa mendapatkan larutan obat tetes NaCl fisiologis 0,9% (20 ml) di apotik, contohnya salah satu mereknya adalah Breathy. Fungsinya, untuk melembabkan selaput dalam saluran pernafasan bayi, melancarkan sumbatan hidung, dan mengencerkan ingus agar mudah dikeluarkan. Cara memberikannya adalah dengan memasukkan sedikit bagian ujung pipet lalu teteskan lembut.
b. Anda juga bisa membuat sendiri larutan NaCl dengan cara melarutkan 1/4 sendok teh garam ke dalam 1/2 gelas air hangat. Gunakan pipet untuk meneteskannya. Pipet bisa Anda dapatkan di apotik. Apabila Anda membeli yang sekali pakai, bersihkan menggunakan air hangat.
c. Setelah ingus encer, bantu bayi mengeluarkannya menggunakan penyedot ingus. Ikuti langkah-langkah di poin 1.

3. Tekan lembut hidung dan sekitarnya, lalu bersihkan:
a. Anda dapat membantu bayi melegakan pernafasan dengan memijat lembut hidung dan sekitarnya dengan bahan lembut sambil membersihkan ingus. Pijatan lembut merilekskan pernafasan bayi, ini membantu lendir keluar dengan mudah.
b. Bersihkan hidung dari bekas lendir yang mengering menggunakan cotton bud basah. Hidung yang bersih membantu bayi bernafas dengan lancar. Hati-hati saat membersihkan, jangan masukkan cotton bud terlalu dalam.

4. Balsem pelega pernafasan, uap minyak kayu putih di mangkuk:
a. Anda bisa mengoleskan balsem pelega pernafasan khusus bayi, di bagian dada, leher dan punggung, sambil memijat lembut. Contoh, salah satu merek balsem bayi adalah Transpulmin. Selain memberi rasa hangat, uap balsem juga akan melonggarkan hidung tersumbat.
b. Cara lain adalah dengan membuat semacam "nebulizer" sederhana dengan cara meneteskan minyak kayu putih ke dalam mangkuk berisi air panas di salah satu sudut ruangan, terutama di area kamar yang merupakan wilayah pertukaran udara. Selain berfungsi membersihkan udara yang sarat virus flu, uap hangat kayu putih juga membantu bayi bernafas dengan lega.

Cara-cara sederhana ini mungkin dapat membantu Anda mengatasi hidung tersumbat pada balita, bisa dicoba dan semoga membantu

Sumber : Berbagai Sumber

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Komentar untuk "Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Balita"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel