4 Hal yang Tak Bisa Anda Katakan Pada Anak
Rabu, 06 Agustus 2014
Tambah Komentar
Maksud hati mau mendidik anak agar lebih disiplin, kuat serta berlaku baik di depan umum walau demikian kok akhirnya senantiasa tidak berhasil. Sesungguhnya kalimat yang Anda tentukan itu merubah anak buat mematuhi Anda atau mungkin malah mengacuhkan.
1. " Janganlah nangis "
Variasi kalimat yang lain : " Janganlah sedih. " " Janganlah cengeng. " " Janganlah takut. " Namun anak-anak balita waktu geram, takut, jengkel juga menangis. Mereka tak dapat senantiasa mengartikulasikan perasaan mereka dengan kalimat. " Hal yang sangatlah lumrah untuk orangtua mau membuat perlindungan anak dari perasaan seperti itu, " kata Debbie Glasser, Ph. D., direktur, Family Dukungan Services di Mailman Segal Institute for Early Childhood Studies, Nova Southeastern University, Fort Lauderdale, AS. " Namun menyampaikan janganlah tak bikin anak terasa tambah baik, serta bisa pula kirim pesan bahwasanya emosinya suatu hal yang terlarang. "
Untuk ubahnya Anda dapat menyampaikan, " Anda sedih tak di ajak bermain oleh Bayu? " atau mungkin " Anda geram mainanmu diambil? " Dengan menamai perasaan, anak Anda bakal belajar memberikannya kalimat untuk mengekspresikan dianya. Sekalian tanpa ada sadar mengajarkannya buat berempati. Selanjutnya, dia bakal menangis lebih sedikit serta melukiskan emosinya untuk ubahnya.
2. " Cobalah misal kakakmu/adikmu "
Barangkali terlihat menolong bila anak Anda bisa lihat misal riil dari saudara kandungnya atau mungkin rekan. " Rara pandai yah, dapat pakai sepatu sendiri. " Anak-anak berkembang dengan fasenya sendiri. Memperbandingkan anak Anda pada orang lain menyiratkan bahwasanya Anda tidak menginginkannya dan mengakibatkan kerusakan keyakinan dianya. Sebaliknya, dorong prestasi dia sekarang ini : " Wow, anda membersihkan tangan sebelum saat makan tanpa ada ibu minta, hebat! " Ingat memperbandingkan dengan saudaranya cuma bakal menyebabkan kekesalan serta membakar perasaan iri. Janganlah heran bila Anda malah di buat pusing dengan pertikaian mereka setiap hari.
3. " Berhenti atau mungkin ibu pukul! "
Dalam mendisiplinkan anak, ancaman itu tidak sering efisien. Anda meneror dengan peringatan seperti " Mari berani ulangilah lagi, Ibu pukul! " Cepat atau mungkin lambat anak bakal belajar bahwasanya ancaman itu tidak pernah berlangsung. Pada akhirnya ancaman Anda kehilangan kekuatannya. Lebih jelek lagi malah bikin Anda lebih frustasi, pada akhirnya jadi memukul. Bakal lebih efisien bila lakukan pengalihan. Langkahnya dengan membawa anak pergi dari kondisi itu.
Umpamanya, ia mengamuk di toko mainan lantaran tak diturutin kemauannya. Dari pada Anda bereaksi dengan membentak, meneror, melotot, segera saja ambillah aksi dengan menggendong anak Anda keluar dari toko, bawa ke tempat lain, kerjakan time out sesudah tenang beri pengertian. Langkah tersebut dapat dibuktikan lebih efisien.
4. " Tunggulah hingga Bapak pulang! "
Pengasuhan jenis ini yaitu type lain dari jenis meneror. Seperti meneror, langkah tersebut tak efisien. Apabila Anda mau pesan Anda hingga pada anak, disiplin mesti dikerjakan waktu itu juga, bukan hanya kelak. Waktu anak Anda berulah, berlaku tak baik, segera beri konsekunsinya. Disiplin yang dipending tak mengajarkan konsekwensi aksi salah pada anak. Besar kemungkinan yang berlangsung waktu si bapak pulang, anak Anda telah lupa peristiwa yang tadi. Disebabkan jelek yang lain, apabila ini kerap Anda kerjakan, Anda bakal kehilangan otoritas di mata anak Anda.
1. " Janganlah nangis "
Variasi kalimat yang lain : " Janganlah sedih. " " Janganlah cengeng. " " Janganlah takut. " Namun anak-anak balita waktu geram, takut, jengkel juga menangis. Mereka tak dapat senantiasa mengartikulasikan perasaan mereka dengan kalimat. " Hal yang sangatlah lumrah untuk orangtua mau membuat perlindungan anak dari perasaan seperti itu, " kata Debbie Glasser, Ph. D., direktur, Family Dukungan Services di Mailman Segal Institute for Early Childhood Studies, Nova Southeastern University, Fort Lauderdale, AS. " Namun menyampaikan janganlah tak bikin anak terasa tambah baik, serta bisa pula kirim pesan bahwasanya emosinya suatu hal yang terlarang. "
Untuk ubahnya Anda dapat menyampaikan, " Anda sedih tak di ajak bermain oleh Bayu? " atau mungkin " Anda geram mainanmu diambil? " Dengan menamai perasaan, anak Anda bakal belajar memberikannya kalimat untuk mengekspresikan dianya. Sekalian tanpa ada sadar mengajarkannya buat berempati. Selanjutnya, dia bakal menangis lebih sedikit serta melukiskan emosinya untuk ubahnya.
2. " Cobalah misal kakakmu/adikmu "
Barangkali terlihat menolong bila anak Anda bisa lihat misal riil dari saudara kandungnya atau mungkin rekan. " Rara pandai yah, dapat pakai sepatu sendiri. " Anak-anak berkembang dengan fasenya sendiri. Memperbandingkan anak Anda pada orang lain menyiratkan bahwasanya Anda tidak menginginkannya dan mengakibatkan kerusakan keyakinan dianya. Sebaliknya, dorong prestasi dia sekarang ini : " Wow, anda membersihkan tangan sebelum saat makan tanpa ada ibu minta, hebat! " Ingat memperbandingkan dengan saudaranya cuma bakal menyebabkan kekesalan serta membakar perasaan iri. Janganlah heran bila Anda malah di buat pusing dengan pertikaian mereka setiap hari.
3. " Berhenti atau mungkin ibu pukul! "
Dalam mendisiplinkan anak, ancaman itu tidak sering efisien. Anda meneror dengan peringatan seperti " Mari berani ulangilah lagi, Ibu pukul! " Cepat atau mungkin lambat anak bakal belajar bahwasanya ancaman itu tidak pernah berlangsung. Pada akhirnya ancaman Anda kehilangan kekuatannya. Lebih jelek lagi malah bikin Anda lebih frustasi, pada akhirnya jadi memukul. Bakal lebih efisien bila lakukan pengalihan. Langkahnya dengan membawa anak pergi dari kondisi itu.
Umpamanya, ia mengamuk di toko mainan lantaran tak diturutin kemauannya. Dari pada Anda bereaksi dengan membentak, meneror, melotot, segera saja ambillah aksi dengan menggendong anak Anda keluar dari toko, bawa ke tempat lain, kerjakan time out sesudah tenang beri pengertian. Langkah tersebut dapat dibuktikan lebih efisien.
4. " Tunggulah hingga Bapak pulang! "
Pengasuhan jenis ini yaitu type lain dari jenis meneror. Seperti meneror, langkah tersebut tak efisien. Apabila Anda mau pesan Anda hingga pada anak, disiplin mesti dikerjakan waktu itu juga, bukan hanya kelak. Waktu anak Anda berulah, berlaku tak baik, segera beri konsekunsinya. Disiplin yang dipending tak mengajarkan konsekwensi aksi salah pada anak. Besar kemungkinan yang berlangsung waktu si bapak pulang, anak Anda telah lupa peristiwa yang tadi. Disebabkan jelek yang lain, apabila ini kerap Anda kerjakan, Anda bakal kehilangan otoritas di mata anak Anda.
Sumber : www.dechacare.com
Belum ada Komentar untuk "4 Hal yang Tak Bisa Anda Katakan Pada Anak"
Posting Komentar